Image

Asta Panaongan

Penemuan buju’ panaogan pada tahun 1999 itu berawal dari seorang penduduk setempat yang berprofesi sebagai nelayan. Makam pertama yang ditemukan dan dimungkinkan adalah makam orang yang berasal dari cina. sebab pada batu nisan bertuliskan “Ummingtai” tahun 1218, kemudian makam Syech Al Arief Abu Said tahun 1112 dan lain-lain namun yang tertera di batu nisan tersebut tidak menyebutkan apakah tahun masehi atau tahun hijriyah.

Image

Masjid Jamik Sumenep

Masjid jamik Panembahan Somala atau lebih dikenal dengan sebutan Masjid Jamik Sumenep merupakan salah satu bangunan 10 masjid tertua dan mempunyai arsitektur yang khas di Nusantara. Masjid Jamik Sumenep saat ini telah menjadi salah satu landmark di Pulau Madura. Menurut catatan sejarah Sumenep, Pembangunan Masjid Jamik Sumenep dimulai pada tahun 1779 Masehi dan selesai 1787 Masehi.

Image

Keraton Sumenep

Keraton Sumenep

Keraton Sumenep dulunya adalah tempat kediaman resmi para Adipati/Raja-Raja selain sebagai tempat untuk menjalankan roda pemerintahan. Keraton Sumenep sejatinya banyak jumlahnya, saat ini Bangunan Karaton yang masih tersisa dan utuh adalah bangunan Karaton yang dibangun oleh Gusti Raden Ayu Tirtonegoro R.
Karcis masuk Museum Keraton Sumenep:
Dewasa: Rp5.000,00
Anak-anak: Rp500,00

Image

Museum Keraton Sumenep

Museum Keraton Sumenep

Lokasinya terletak di tengah kota, tepatnya di belakang Keraton Sumenep. Museum ini menyimpan beragam peninggalan bersejarah dari Keraton Sumenep dimana sebagian besar merupakan peninggalan bangsawan Sumenep. Di museum ini Anda dapat melihat beragam koleksi menarik mulai dari kereta keraton buatan abad ke-18, keramik dari Dinasti Ming, naskah kuno, peralatan pertanian dan nelayan kuno, prasasti, arca, hingga koleksi ragam senjata.

Image

Penggalian Batu bukit Panjalin

Penggalian Batu bukit Panjalin

Terletak sekitar 30 km Selatan kota Sumenep di desa Juruan Daya Batu Putih terdapat sebuah bukit batu kapur untuk dijadikan bahan bangunan. Proses yang masih tradisional, membuat cetak batu yang diambil, terlihat seperti pahatan itu ke bukit. Panorama indah dan alami. Patahan-patahan karena proses itulah yang justru membuat bukit kapur ini terlihat indah.

Image

Pulau Gili Labak

Pulau Gili Labak

Gili Labak adalah sebuah pulau kecil yang terletak di sebelah tenggara Pulau Puteran atau Pulau Madura. Kondisi perairan Pulau Gili Labak tersebut cukup tenang dan bersih. Hanya membutuhkan 30 sampai 45 menit untuk mengelilingi pulau Gili Labak, Ikan warna-warni terlihat jelas dari permukaan, Didukung kondisi pasir putih dan bersih cocok untuk melakukan olahraga air seperti selam dasar dan selam profesional.Gili Labak merupakan salah satu destin asi wisata di Madura khususnya bagi peminat keindahan alam bawah laut. Jadi, kebanyakkan yang datang memang ingin melakukan aktivitas seperti snorkeling ataupun diving. Walaupun di beberapa lokasi keadaan biota laut sudah tampak kurang baik, namun masih banyak pula titik yang memiliki tingkat kesehatan karang yang baik dan keragaman biota laut yang cukup banyak. Sayangnya, untuk menikmati aktivitas ini anda harus membawa sendiri peralatan snorkeling maupun diving karena tak adanya penyewaan peralatan di Gili Labak. Bagi anda yang ingin merasakan sensasi pulau pribadi serta daerah pesisir pantai yang masih alami, Gili Labak merupakan lokasi yang tepat.

Image

Pantai Slopeng

Pantai Slopeng

Pantai Slopeng memiliki hamparan pasir yang membentang sepanjang 6 km. Pasir-pasir putih tersebut menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk bersantai di tepian pantai. Uniknya, tidak hanya hamparan pasir putih, tetapi pasir putih di pantainya menggunung. Untuk menuju Pantai Slopeng para wisatawan bisa melewati beberapa akses jalan pantai Utara Kab. Sumenep. Akses tersebut bisa dilalui dari Pantai Lombang – Legung – Pantai Slopeng lewat jalan by pass. Pantai Slopeng memiliki hamparan pasir yang membentang sepanjang 6 km. Pasir-pasir putih tersebut menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk bersantai di tepian pantai. Uniknya, tidak hanya hamparan pasir putih, tetapi pasir putih di pantainya menggunung. Anda bisa bermain pasir sepuasnya di sini. Suasana tenang dan nyaman akan Anda dapatkan. Dengan lambaian pohon-pohon kelapa, nuansa pantai yang khas sangat terasa. Puas bersantai, saatnya bermain air. Air laut di Pantai Slopeng berwarna jernih dan bersih. Arus lautnya pun cukup tenang, jadi tak perlu takut diterpa arus yang kuat. Anda dapat menikmati lautan yang biru dengan pemandangan langit yang luas.

Image

Pantai Lombang

Pantai Lombang terletak di sebelah timur Sumenep, kira-kira 25km dari Kota Sumenep tepatnya di Kecamatan Batang-Batang. Pantai Lombang merupakan salah satu wisata alam unggulan di Bumi Sumekar. Di pantai ini, selain deburan ombak yang cukup tenang dan pasir putih yang sangat halus, para pengunjung juga akan disuguhi dengan rimbunnya pohon cemara udang yang berjajar mengikuti garis bibir. Harga tiket masuk ke areal pantai per orang
Rp 5.000.
Cemara Udang adalah endemi tumbuhan khas dari pantai ini, konon menurut sebagian besar masyarakat tumbuhan ini hanya tumbuh di Pantai Lombang dan beberapa pantai di perairan laut Tiongkok. Sejarah penyebaran pohon cemara udang di wilayah perairan Sumenep erat kaitannya dengan ekspedisi besar kekaisaran negeriCemara Udang adalah endemi tumbuhan khas dari pantai ini, konon menurut sebagian besar masyarakat tumbuhan ini hanya tumbuh di Pantai Lombang dan beberapa pantai di perairan laut Tiongkok. Sejarah penyebaran pohon cemara udang di wilayah perairan Sumenep erat kaitannya dengan ekspedisi besar kekaisaran negeriCemara Udang adalah endemi tumbuhan khas dari pantai ini, konon menurut sebagian besar masyarakat tumbuhan ini hanya tumbuh di Pantai Lombang dan beberapa pantai di perairan laut Tiongkok. Sejarah penyebaran pohon cemara udang di wilayah perairan Sumenep erat kaitannya dengan ekspedisi besar kekaisaran negeri Tiongkok dalam mengarungi perairan nusantara pada abad 15 yang dipimpin oleh Jenderal The Ho (Sampo Thai Kam), Jenderal Ma’huan dan Jenderal Ong Keng Hong, ketiganya juga dikenal dengan sebutan SAM PO TOA LANG yang artinya Tiga Pendekar Besar dan dalam logat Jawa kuno dikenal dengan nama Dempo Awang.