Sate lalat

Sate lalat

Sate lalat, atau dalam bahasa Madura biasa disebut sate laler, tidak dibuat dari lalat, melainkan dari daging kambing atau ayam, yang dipotong kecil-kecil sehingga kelihatan seperti lalat. Sate Madura ini dibakar sekadarnya saja, tidak terlalu lama. Namun bumbu kacang dan kecapnya membuat sate ini terasa nikmat. Sate lalat biasanya dijual per ikat dan seikatnya terdiri dari 25 tusuk.
Lokasi: Kecamatan Bluto
Desa Bangselok – Sumenep

Soto Sabrang

Soto Sabrang

Soto madura disajikan dengan taburan daun bawang,daun seledri,dan bawang goreng dengan bumbu kacang yang dibuat dari kacang,petis, dan pisang muda yang diulek halus. Untuk pelengkap makanan khas yang satu ini dihidangkan dengan sambal dan irisan jeruk nipis. Dan untuk pendampingnya soto ini dimakan dengan singkong goreng.
Lokasi: Sarina, Pangarengan, Sumenep
Bu Carek (Kepanjin)
Bu Sri (Bangselok)

Batik Tulis Madura

Sentra batik tulis di Desa Pakandangan Barat, Bluto, Sumenep, Madura sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda dan Kerajaan Sumenep masih berdiri. Sampai sekarang sentra batik tersebut masih bertahan. Desa Pakandangan Barat, Bluto, Sumenep, sudah terkenal sebagai sentra produksi batik tulis sejak zaman Belanda. Selain belanja macam-macam baju batik disini kita juga bisa melihat proses pembuatan batik tulis secara langsung.

Pembuatan Garam

Pembuatan Garam

Pembuatan garam di Kabupaten Sumenep terletak di Desa Pinggir Papas Kecamatan Kalianget. Kegiatan pembuatan garam ini menarik minat wisatawan khususnya bagi pelajar yang ingin mengetahui proses pembuatan garam. Cara yang dipakai masih tradisional sehingga membuat kegiatan ini menarik untuk diketahui, untuk musim panen garam biasanya dilakukan saat musim kemarau.

Kerajinan keris

Kerajinan keris

Kerajinan keris berada di Desa Aengtongtong Kecamatan Saronggi terletak 10 Kilometer barat laut kota Sumenep. Dimana di tempat ini wisatawan dapat belajar mengenai proses pembuatan keris dan jenis-jenisnya. Cara yang digunakan masih dengan cara yang tradisional seperti pembuatan keris pada jaman dahulu, kita bisa ditunjukkan bagaimana cara mencuci keris yang biasa dilakukan oleh kepercayaan orang Jawa.

Asta Panaongan

Penemuan buju’ panaogan pada tahun 1999 itu berawal dari seorang penduduk setempat yang berprofesi sebagai nelayan. Makam pertama yang ditemukan dan dimungkinkan adalah makam orang yang berasal dari cina. sebab pada batu nisan bertuliskan “Ummingtai” tahun 1218, kemudian makam Syech Al Arief Abu Said tahun 1112 dan lain-lain namun yang tertera di batu nisan tersebut tidak menyebutkan apakah tahun masehi atau tahun hijriyah.

Masjid Jamik Sumenep

Masjid jamik Panembahan Somala atau lebih dikenal dengan sebutan Masjid Jamik Sumenep merupakan salah satu bangunan 10 masjid tertua dan mempunyai arsitektur yang khas di Nusantara. Masjid Jamik Sumenep saat ini telah menjadi salah satu landmark di Pulau Madura. Menurut catatan sejarah Sumenep, Pembangunan Masjid Jamik Sumenep dimulai pada tahun 1779 Masehi dan selesai 1787 Masehi.

Keraton Sumenep

Keraton Sumenep

Keraton Sumenep dulunya adalah tempat kediaman resmi para Adipati/Raja-Raja selain sebagai tempat untuk menjalankan roda pemerintahan. Keraton Sumenep sejatinya banyak jumlahnya, saat ini Bangunan Karaton yang masih tersisa dan utuh adalah bangunan Karaton yang dibangun oleh Gusti Raden Ayu Tirtonegoro R.
Karcis masuk Museum Keraton Sumenep:
Dewasa: Rp5.000,00
Anak-anak: Rp500,00